Jumat, 08 Juni 2012

My Town


Asale usule kota MADIUN

Konon dahulu kala ada seorang Bupati yang mempunyai seorang pembantu, dia punya nama Pembayun. Sang adi pati sangat gemar mengembara dengan pembantu kesayangannya itu.
Di petang itu mereka berdua pergi ke suatu desa terpencil yang masih teramat sepi dan jarang sekali penduduknya. Mereka pergi untuk berburu binatang, singkat cerita mereka tiba ditempat tujuan dan lekas ke dalam desa tersebut.
Terlalu asik mereka berburu semakin jauh mengejar buruannya dan akhirnya mereka berdua terpisah dengan jalurnya masing-masing, sang adi pati mulai menyadari
“Saya dimana, apakah saya tersesat…”ujarnya.  (dengan mimik kebingunggan), ia pun mulai mencari jalan yang dilaluinya tadi, karena terlalu jauh dan bertikuk ia lupa arah yang dilewatinya. Haripun mulai gelap, angin semakin dingin, suara binatang banyak terdengar hanya diterangi bulan bintang dunia.
          Kebingunganlah sang adi pati “Pembayun kau dimana!…..” telah capek ia berteriak sepanjang jalan, dari suatu sudut ia malihat banyangan putih, ia mulai khawatir tentang fikirannya itu selalu menepis tentang fikirnya. “mungkin hanyalah bayanganku” tetapi ia bergerak-gerak. Tak kuat lagi ia menahan gelombang adrenalinnya. Lugas spontan ia berteriak
Mediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii………………Yuuuuuuuuuuuuuuuunnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.poconggg
Yang dalam arti bahasa Jawa Medi : TAKUT.  Yun : yang berarti memanggil pembantunya itu. Nah saat itu juga warga ada yang mendengar dan berdatangan memberi pertolongan.
          Sejak saat kejadian itulah Desa tersebut  di beri nama MADIUN dan sampai sekarang masih ada di Propinsi Jawa Timur, Desa Sangen, Kecamatan Geger, kabupaten MADIUN.
Itu adalah tempat Ibuku dan Aku dilahirkan ….

1 komentar: