SEMUT
Petang itu aku ke taman. Membawa sebungkus nasi berlauk ayam goreng, telur goreng dan
bergedel. Setelah aku selesai makan, bagian kuning yang aku tak makan aku
buang ke atas tanah.
Kemudian aku
membaca buku. Waktu itu aku melihat seekor semut hitam besar dikuning telur
yang aku buang ke atas tanah tadi. Aku biarkan saja semut itu. Aku terus
membaca.
Tak sampai
lima menit ratusan semut hitam datang berbaris datang dan pergi kearah kuning
telur yang aku buang. Sebentar saja kuning telur itu tinggal separuh.
Aku sungguh
tercenung, apakah sistem informasi yang di pakai oleh semut-semut itu ?
Sekejap mata aku, semua semut itu sudah mengetahui kabar tentang kuning telur yang ku
buang. Aku bertanya-tanya bagaimana bentuk pengumuman yang di sampaikan kepada
anggota jamaah semut tentang rezeki itu
Apa mereka
pakai satelit telepon ? kartu apa ? murah ? Mau dong ! Telkomsel ? Indosat ? Esia
? XL ? Atau XXXXL ? :DDD
Mungki begini
:” Wahai semut-semut saudaraku sekalian, ada seorang manusia yang memubazirkan
dan tidak bersyukur telah membuang kuning telurnya. Mari kita angkut masuk
dalam sarang. Kalau manusia itu tidak tahu bersyukur, biarkan kita saja yang
bersyukur pada Allah.
Aku memang hamba yang tidak tahu bersyukur !
Asstagfirullah!!
Seharusnya aku malu pada semut. Aku akan
belajar pada semut-semut itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar